Bertempat di Lapangan Sri Gentan Desa Ringin Putih, sebanyak 30 kontingen asal Desa Majaksingi berlahga di Liga Pisang Borobudur. Kegiatan ini merupakan Program Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset dan teknologi melalui Direktorat KMA. Kebetulan kontingen kali ini diwakili oleh Warga Sekolah Satap Borobudur. Sebanyak 30 peserta yang terdiri dari Siswa, Guru dan staf dengan domisili Majaksingi turun langsung memeriahkan Liga Pisang. Selain itu didukung pula oleh para guru dan karyawan lainnya. Pokoknya, secara all out warga sekolah mendukung festival ini sesuai dengan pesan Bapak Sutrisno, S. Pd. I selaku Lurah dan Ketua Komite Sekolah.
Persiapan sudah dilakukan kurang lebih seminggu. Berbagai latihan dilakukan dengan didampingi para guru dan pendamping desa. Bahkan khusus lomba olahan pisang persiapan dimulai dari sehari sebe;lum lomba.
Berangkat dari sekolah jam 07.30 akhirnya sampai lokasi sekitar jam 09,00. Mengambil base camp di Rumah warga kemudiuan kontingen mempersiapkan diri.
Pada liga kali ini ada beberapa lomba yang diikuti.
Lomba Olahan Pisang, dengan koordinator Ibu Arnasih, Sri Susanti dan Vincentia Kurniati menyajikan secara apik olahan pisang khas Menoreh. Semua olahan disajikan dalam wadah anyaman bambu dan pisang. Olahan yang disajikan antara lain Legen Pisang, Puding Pisang, Sale Pisang, Krispi Bunga Pisang dan Kopyor Pisang. Olahan ini ternyata menarik panitia sehingga ada beberapa memesan langsung. Memakai baju adat jawa dengan dipadu hiasan debog pisang para ibu menjawab pertanyaan juri dan menjelaskan secara tepat. namun jangan salah, dibelakang layar olahan pisang masih ada Bu Ala Murtikah, Bu Rina Rusmalina dan Pak Budi Handoyo yang ikut membantu.
Dolanan. Dolanan Pisang merupakan seni tradisi yang sudah ada sejak dulu namun sekarang sudah mulai tidak dikenal karena kalah dengan HP dan gawai. Sayangnya, panitia tidak menyediakan waktu untuk memainkan dolanan yang dibuat kontingen dan hanya dipajang saja. Kali ini Majaksingi mengusung dolanan Keprak, Geplekan, Kuda lumping, Pecut, Pistol-pistolan, dan pedang-pedangan. Filosofi dolanan sebenaranya sangat baik untuk menumbuhkan karaketr siswa. Pada saat latihan dolanan ini dilatih oleh Bu Bekti Nurhayati.
Kostum dan Yel-yel. Kostum terbuat dari pelepah pisang dan dipakai oleh sekitar 15 peserta. Mereka merancang kostum mirip dengan pakaian adat Papua. Sementara mereka memainkan yel-yel dengan gerak, tari dan nyanyi dengan diiringi musik patrol atau kentongan bambu. Lomba ini dilatih oleh Bu Desi Tri Setyawati dan Pak Budi Handoyo. Semangat yel-yel ini kemudian menjadi suportet Liga Bola Pisang.
Sepak Bola Pisang. Tim yang dilatih oleh Pak Iqbal Ahmed ini pada saat tanding dikawal oleh Pak Dwi Purwanto. Mereka bermain ngotot dan bersemangat saat melawan Tim desa Bumiharjo. Pertandingan yang berjalan selama 2 x 30 menit berjalan sangat keras. Kedua tim bermain dengan tempo cepat bahkan menghasilkan 1 kartu kuning untuk Tim Bumi harjo. Saking kerasnya permainan salah satu pemain Majaksingi, Arif, harus diganti pada menit terakhir babak 2 karena cidera. Yang menarik pengganti dari Tim Majaksingi adalah pemain perempuan. Walaupun akhirnya kalah0-1 namun semangat anak-anak harus diacungi jempol.
Kooordinator lapangan kali ini adalah Bapak Zaki Fahmi dan Wuryanto Puji Siswoyo. Sementara tim transportasi oleh Martoyo, P Suroto dan Tri Untoro. Sementara dokumentasi oleh Dwi Slamet Rahayu. Wuryanto selaku Korlap mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu acara ini hingga lancar. Semoga kedepan kita lebih baik lagi dalam meraih prestasi.
Majaksingi, jaya jaya jaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar